Kereta Berdarah bisa dibilang hadir sebagai film horor lokal yang memiliki premis cukup segar. Sebab, rasanya belum ada film horor Indonesia yang mengisahkan teror di dalam sebuah kereta yang sedang berjalan. Penggunaan latar tempat ini pun membuat pembawaan cerita yang ada dalam filmnya jadi terasa unik.
Kalau bisa dibilang, konsep teror dalam kereta yang sedang berjalan pada film ini mirip dengan film Snowpiercer (2013) dan juga Train to Busan (2016). Konsep yang dihadirkan oleh film Kereta Berdarah juga sebenarnya berpotensi men-trigger orang-orang yang memiliki klaustrofobia karena terornya berlangsung di ruang gerak yang terbatas.
Tanpa harus menghadirkan drama lain yang jadi subplot ceritanya, premis utama dari film sebenarnya sudah cukup untuk menghibur penonton. Apalagi, sosok hantu utama yang dihadirkan oleh sutradara Rizal Mantovani dalam film ini juga berbeda ketimbang film horor lokal biasanya.